Halal Bi Halal Idul Fitri 1445 H di Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek

Biro Umum dan PBJ
19-Apr-2024

Kemendikbudristek, Jakarta – Tradisi Halal Bi Halal memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ia memperkuat solidaritas sosial, mengajarkan toleransi, dan memupuk semangat kebersamaan. Di tengah-tengah kesibukan dan dinamika kehidupan modern, Halal Bi Halal adalah momen yang mengingatkan kita akan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan sesama, menghargai perbedaan, dan menyebarkan kedamaian. Dengan Halal Bi Halal, kita tidak hanya menyatukan keluarga dan komunitas, tetapi juga menguatkan fondasi moral dan spiritual yang mendorong kita untuk hidup dalam harmoni dengan sesama manusia. Oleh karena itu, tradisi ini layak dipertahankan dan dipromosikan sebagai bagian integral dari budaya dan identitas Indonesia.

Menyambut Idul Fitri 1445 H selepas libur bersama dan pegawai memulai kembali aktivitas kerja di kantor,  Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek mengadakan acara Halal Bi Halal. Acara diselenggarakan pada Hari Jumat, tanggal 19 April 2024 di Ruang Serbaguna Lantai 03 Gedung C, Kemendikbudristek. Acara yang dilaksanakan secara hybrid ini dihadiri segenap pegawai dilingkungan Biro Umum dan PBJ baik secara daring maupun luring. 


Pada saat membuka acara Kepala Biro Umum dan PBJ, Triyantoro menyampaikan bahwa acara Halal Bi Halal ini merupakan momen untuk bersilaturahmi antar pegawai dan saling  memaafkan atas segala khilaf. “Semoga dengan silaturahmi yang terjalin baik, akan meningkatkan hubungan dan mempermudah serta melancarkan kinerja kita di masa mendatang” pungkas beliau. Hadir sebagai penceramah adalah Ustad H. Burhanudin yang dalam tausiahnya menyampaikan bahwa puasa Ramadan mengajarkan kita kedermawaman,  kedisiplinan, dan menjaga segala amal perbuatan kita. “Puasa sebulan penuh mengajarkan kita untuk meningkatkan iman kita yang ditandai dengan semakin taqwa dan semakin takut kepada Alloh SWT “. Selanjutnya beliau mengupas tentang sejarah dan makna kata Hala Bi Halal. Acara ditutup dengan bersalaman bersama seluruh pegwai yang hadir.

Halal Bi Halal bukan hanya sekadar pertemuan antar individu, tetapi juga simbol dari kesediaan untuk memaafkan, berdamai, serta mempererat tali silaturahmi. Tradisi ini menekankan pentingnya memaafkan kesalahan dan kesalahpahaman yang terjadi di antara sesama, menghilangkan rasa dendam, serta membangun hubungan yang lebih baik di antara sesama. Dalam hal ini, Halal Bi Halal menjadi panggung untuk menyatukan keluarga, kerabat, teman, dan rekan kerja dalam suasana yang penuh kedamaian dan kerukunan. Ia juga memperkuat hubungan antar generasi dan mempromosikan nilai-nilai kebersamaan serta keadilan sosial.

Tim Website Biro Umum dan PBJ