Jakarta - Pemerintah melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) melakukan konsolidasi pengadaan laptop dalam negeri untuk pengadaan Tahun Anggaran 2022 di berbagai Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/PD). Program konsolidasi belanja laptop senilai Rp6,33 triliun itu menghasilkan efisiensi hingga Rp1,8 triliun. Selain soal efisiensi, konsolidasi ini juga memperkuat industri dalam negeri karena produsen laptop dipacu memperkuat tingkat komponen dalam negerinya. Karena menghasilkan banyak manfaat, pemerintah berencana menduplikasi metode ini ke sektor lain.
Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan Sudarto mengapresiasi inovasi yang dilakukan LKPP sehingga pemerintah dapat menghemat belanja negara. Melalui konsolidasi pengadaan laptop produk dalam negeri pengadaan tidak hanya menjadi lebih efisien namun juga berdampak langsung ke masyarakat.
Sudarto juga sependapat jika skema konsolidasi barang/jasa juga diimplementasikan ke sektor lain seperti alat kesehatan dan alsintan. Menurutnya, selain pengeluaran anggaran menjadi lebih mudah dan efisien, kualitas produksi dalam negeri juga semakin meningkat. “Sehingga harapannya tidak hanya dikonsumsi oleh pemerintah dan swasta, tetapi juga bisa diekspor dan bersaing dengan produk luar negeri,” ungkapnya.
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo RM Manuhutu mengatakan konsolidasi laptop dalam negeri merupakan implementasi Inpres 2 Tahun 2022 terkait aksi Bangga Buatan Indonesia. Ia berharap ke depan kolaborasi antara LKPP, Kementerian dan pihak swasta dapat menghasilkan barang dan harga yang lebih baik lagi. “Kita akan dukung konsolidasi selanjutnya bersama LKPP dan kementerian lain,” katanya. (fan)