Kemendikbudristek, Jakarta – Dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H/2023 M Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menghadirkan Habib Husein Bin Ja’far AL Hadar untuk memberikan tausiah dengan mengambil tema “Rasulullah SAW, Suri Teladan Terbaik”. Peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW diadakan di Masjid Baitut Tholibin Kantor Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta pada Rabu, 4 Oktober 2023 Ba’da Dzuhur. Acara dihadiri segenap pegawai Kemendikbudristek dan jamaah Salat Zuhur di Masjid Baitut Tholibin serta turut dimeriahkan oleh Hadrah dari Pondok Pesantren Baitul Hikmah dari Sawangan Depok. Acara diawali dengan lantunan Selawat bersama dengan group hadrah, dan dilanjutkan dengan lantunan Ayat suci Al-Qur'an oleh Ustaz Sartana yang merupakan pegawai dari Ditjen Vokasi Kemendikbudristek.
Tausiah oleh Habib Husein Bin Ja’far AL Hadar diawali dengan penyampaian apresiasi beliau terhadap berlangsungnya kegiatan ini yang dilakukan karena berbahagia atas lahirnya Nabi Muhammmad SAW. “Berbahagia atas lahirnya Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang sangat agung, yang bisa jadi melebihi keagungan apapun bagi kita umatnya Nabi Muhammad” ucapnya. Selanjutnya beliau menceritakan tradisi-tradisi masyarakat di berbagai negara dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, keutamaan membaca selawat dan kisah-kisah kehidupan beliau untuk dapat diteladani. “Pendidik teragung adalah Nabi Muhammad, mengapa Nabi Muhammad sukses sebagai pendidik, pertama Nabi Muhammad itu mendidik dengan memberikan kesan yang baik dan bukan hanya pesan yang baik, karena didalam pesan yang baik belum tentu ada kesan yang baik, dan di kesan yang baik pasti ada pesan yang baik. Maka mendidik itu soal memberi kesan tidak hanya memberi pesan” jelasnya. Beliau melanjutkan, “Yang kedua, Nabi Muhammad SAW itu sukses sebagai pendidik karena beliau egaliter dalam mendidik, beliau tidak punya murid tapi punyanya sahabat. Yang ketiga, Nabi itu mengajak siapa yang mau, bukan mengejek dan mempermalukan, dan yang terakhir Nabi itu bukan hanya menginterogasi dalam mendidik tapi beliau memberikan solusi” pungkas beliau. Setelah tausiah selesai dilanjutkan dengan tanya jawab sejenak dan diakhiri dengan doa. (Tim Website)